Langkah-Langkah Penelitian Ilmiah
|
|
Proses pelaksanaan penelitian ilmiah terdiri dari langkah-langkah
yang juga menerapkan prinsip metode ilmiah. Adapun langkah-langkah yang harus
dilakukan selama melakukan penelitian ilmiah adalah sebagai berikut:
|
|
1.Pemilihan tema, topik dan judul
penelitian
|
diperlukan
untuk mengarahkan ruang lingkup dan bidang telaah yang akan dipelajari oleh
peneliti (berkaitan dengan bidang ilmu)
Topik
Penelitian berkaitan dengan garis pembahasan (bersifat spesifik
Judul
Penelitian dimaksudkan untuk memperjelas dan mempertajam ruang lingkup dan
bidang telaah dari tema dan topik penelitian
Contoh
:
Tema:
Kinerja Pegawai
¨Topik: Kinerja Pegawai untuk melihat
pencapaian Standar pelayanan minimal
¨Judul: Faktor – faktor yang
mempengaruhi kinerja pegawai dalam pencapaian standar pelayanan minimal pada
lingkunan Dinas kesehatan kabupaten karawang
|
2.Identifikasi kebutuhan obyektif
(latar belakang) penelitia
|
Merupakan
langkah meng-identifikasi kebutuhan obyektif dilakukannya penelitian
¨Memberikan deskripsi/gambaran
mengenai hal-hal yang melatarbelakangi dilakukannya penelitian
Contoh
:
·
Banyaknya karyawan yang datang terlambat
·
Banyaknya indikator pencapaian SPM yang
tidak mencapai target pada tahun sebelumnya
·
Banyaknya pekerjaan yang tidak dilaksakan
sesuai prosedur
·
Gaya kepemimpinan yang kurang
|
3.mengidentifikasi dan merumuskan
masalah
|
Proses identifikasi masalah penting dilakukan agar rumusan masalah
menjadi tajam dan sebagai bentuk data awal bahwa dalam penelitian ilmiah
tersebut memang dibutuhkan pemecahan masalah melalui penelitian. Identifikasi
masalah dirumuskan bersesuaian sebagaimana latar belakang masalah,
berdasarkan fakta dan data yang ada di lapangan. Identifikasi masalah pada
umumnya dirumuskan dalam bentuk kalimat deklaratif, sementara rumusan masalah
ditulis dalam bentuk kalimat tanya (berbentuk pertanyaan).
Contoh :
Rendahnya kinerja pegawai
|
4.melakukan studi pendahuluan
|
Peneliti dapat melakukannya dengan menelusuri dan memahami kajian
pustaka untuk bahan penyusun landasan teori yang dibutuhkan untuk menyusun
hipotesis maupun pembahasan hasil
Contoh :
Teori Motivasi Hezberg (1966) menjelaskan bahwa faktor yang
mempengaruhi motivasi karyawan dalam bekerja dikelompokan menjadi dua faktor
yaitu daya dorong yang timbul dari dalam diri dan faktor yang timbul dari
luar.
Berdasarkan teori tersebut maka penulis memperoleh gambaran kinerja
pegawai dipengaruhi oleh kepemimpinan dan kondisi lingkungan
|
5.merumuskan hipotesis
|
Hipotesis merupakan pernyataan suatu hal yang harus diuji
kebenarannya, bersifat operasional. Hipotesis merupakan jawaban sementara
dalam pertanyaan penelitian.
Contoh :
1. kinerja
memiliki pengeruh positif terhadap pencapaian standar pelayanan minimal
2. kepemimpinan
memiliki pengeruh positif terhadap pencapaian standar pelayanan minimal
|
6.mengidentifikasi variabel dan
definisi operasional variabel
|
Variabel merupakan semua keadaan, faktor, kondisi, perlakuan atau
tindakan yang dapat mempengaruhi hasil eksperimen.
Contoh :
Variabel dependen Ã
kinerja pegawai
Variabel independen Ã
Standar pelayanan minimal
Variabel moderator Ã
konpensasi
Variabel intervening Ã
kompetensi pegawai
Definisi operasional :
Kinerja adalah
Pegawai adalah
SPM adalah
Kompetensi adalah
|
7.menentukan rancangan dan desain
penelitian
|
Desain penelitian merupakan pedoman kerja dalam melakukan penelitian
yang bertujuan agar penelitian efektif dan efiisien, desain dilakukan agar
didapatkan informasi yang diperlukan untuk menstruktur atau menjawab
permasalahan penelitian.
Contoh :
Desai penelitian berdasarkan analisis data
Kualitatif dan kuantitatif
|
8.menentukan dan mengembangkan
instrumen penelitian
|
|
9.menentukan subjek penelitian /
Sampel
|
Sampel merupakan bagian populasi yang akan diuji karakteristiknya.
Contoh :
Menentukan jumah sampel berdasarkan rumus slovin atau menggunakan
tabel morgan
|
10. melaksanakan
penelitian
|
|
11. melakukan
analisis data
|
Proses mengolah data yang telah didapat agar menjadi informasi.
Langkah – langkah :
Pengecekan quesioner Ã
editing Ã
Coding Ã
tabulasi Ã
pengecekan data akhir Ã
analisis data
|
12. merumuskan
hasil penelitian dan pembahasan
|
Pada bagian ini dijelaskan alasan logis diterima atau ditolaknya
suatu hipotesis
|
13. menyusun laporan penelitian dan melakukan
desiminas
|
Bagian ini merupakan tahap akhir dalam penelitian. Penulisan laporan
penelitian harus mengandung unsur bagian awal laporan, bagian utama laporan
dan bagian akhir laporan
|
|
|
Langkah – langkah dalam penelitaian
kualitatif
|
|
Penelitian kualitatif
|
Adalah penelitian yang didasarkan pada data kualitatif, atau data
yang tidak berbentuk angka atau bilangan sehingga hanya berbentuk pernyataan
pernyataan atau kalimat.
|
contoh
|
Penelitian untuk menganalisa sikap konsumen akan perubahan kemasan
obat. Pada penelitian ini dilakukan pengambilan data dengan cara wawancara
untuk mendapatkan tanggapan dari
konsumen.
|
1. Menentukan topik penelitian
|
|
2. Merumuskan pertanyaan
masalah
|
Pertanyaan masalah harus jelas, khusus, dan tidak multitafsir
|
3. Menuliskan latar
belakang penelitian
|
Baik dalam proposal penelitian maupun laporan penelitian, penulis mesti
menuliskan latar belakang penelitian dengan menggunakan dua moves yang
disarankan oleh Swales (1990) dalam bukunya Genre analysis: English in
academic and research settings. Kedua moves tersebut adalah
sebagai berikut: Move 1: menentukan fokus penelitian dengan cara
meninjau penelitian sebelumnya. Move 2: menunjukan ‘gap’
atau celah penelitian.
|
Mengembangkan dan
Menyajikan Kajian Pustaka
|
|
Memilih dan menyajikan
metodologi penelitian
|
Dalam tahap ini penulis harus menuliskan konteks penelitian, di mana
penelitian dilakukan; partisipan penelitian; desain penelitian, cara
pengumpulan data, dan cara analisis data. Dalam penelitian kualitatif, banyak
desain penelitian yang dapat dipilih berdasarkan masalah yang diteliti
|
Mengolah, Menganalisis, dan
Mendiskusikan Temuan Penelitian
|
|
#1 Merumuskan Masalah
Kita membutuhkan suatu masalah yang bermanfaat untuk diteliti dan yang dapat diselidiki melalui metode ilmiah.
Contoh Rumusan Masalah Penelitian Kuantitatif. Berdasarkan batasan masalah yang telah ditetapkan, selanjutnya rumusan masalah diajukan dengan pertanyaan-pertanyaan penelitian berikut:
1. Apakah terdapat pengaruh Implementasi Kebijakan Daerah terhadap Kinerja BPMP2T?
2. Apakah terdapat pengaruh Kompetensi Aparatur terhadap Kinerja BPMP2T?
3. Apakah terdapat pengaruh Implementasi Kebijakan Daerah dan Kompetensi Aparatur secara bersama-sama terhadap Kinerja BPMP2T?
Contoh Rumusan Masalah Penelitian Kuantitatif kedua. Dengan penetapan batasan masalah yang demikian itu, perumusan masalah diajukan dengan pertanyaan penelitian sebagai berikut :
1. Apakah Budaya Kerja berpengaruh terhadap Produktivitas Kerja Pegawai pada pada Lembaga Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kementerian Dalam Negeri?
2. Apakah Motivasi berpengaruh terhadap Produktivitas Kerja Pegawai pada pada Lembaga Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kementerian Dalam Negeri?
3. Apakah Budaya Kerja dan Motivasi secara bersama-sama berpengaruh terhadap Produktivitas Kerja Pegawai pada pada Lembaga Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kementerian Dalam Negeri?
#2 Meninjau Kepustakaan
Tinjauan kepustakaan dilakukan untuk mencari dasar teori yang digunakan sebagai dasar menganalisis masalah yang diteliti agar penelitian tersebut dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah.
#3 Merumuskan Hipotesis
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap masalah yang baru diteliti. Sedangkan hipotesis itu sendiri antara lain dapat dirumuskan berdasar atas kajian pustaka yang telah dilakukan.
#4 Merencanakan Desain Penelitian
Menguraikan apa yang perlu ditelaah, data apa yang perlu dicari, di mana, bagaimana mengumpulkan, mengolah, dan menganalisisnya.
#5 Mengumpulkan data sesuai dengan desain penelitian
terdapat sejumlah teknik pengumpulan data. Meskipun begitu teknik pengumpulan data harus disesuaikan dengan jenis serta desain penelitiannya, apakah berbentuk kualitatif atau kuantitatif sebagaimana pada disiplin ilmu-ilmu lainnya.
Sosiologi juga memiliki sejumlah alat pengumpul data antara lain melalui wawancara, quisioner, angket dan juga observasi. Data-data yang telah terkumpul tersebut selanjutnya dianalisa.
■ Empiris, artinya bahwa ilmu pengetahuan tersebut didasarkan atas hasil observasi (terhadap fenomena yang kasat mata) atau bersifat empirik. Selain itu juga didasarkan atas akal sehat sehingga hasilnyapun tidak bersifat spekulatif.
■ Teoritis, yaitu ilmu pengetahuan yang selalu berusaha untuk menyusun abstraksi dari hasil-hasil observasi. Abstraksi merupakan kerangka unsur-unsur yang tersusun secara logis serta bertujuan untuk menjelaskan hubungan-hubungan sebab akibat sehingga menjadi teori.
■ Kumulatif, bahwa teori-teori sosiologi dibentuk atas dasar teori-teori yang sudah ada dalam arti memperbaiki, memperluas, serta memperhalus teori-teori lama.
■ Bersifat nonetis, yang dipersoalkan dalam sosiologi bukan baik buruknya fakta tetapi bertujuan untuk menjelaskan fakta tersebut secara analitis.
#6 Menganalisis data
Membuat klasifikasi, tabel, dan memperbandingkan data, melaksanakan berbagai pengujian dan perhitungan yang diperlukan untuk membantu menemukan hasilnya.
#7 Menarik Kesimpulan
Hal terpenting dari penarikan kesimpulan harus memperhatikan:
1) Hipotesis.
2) Kebenaran hasil berdasarkan data penelitian.
3) Implikasinya bagi sosiologi.
4) Meningkatkan pengetahuan dan wawasan.
5) Saran sebagai kebijakan lebih lanjut. Oleh karena itu, sosiologi dapat disebut sebagai ilmu pengetahuan yang mampu berdiri sendiri.
Teknik-teknik atau cara-cara yang sering digunakan dalam sebuah metode, yaitu:
• Teknik wawancara
Yaitu memperoleh data dengan menggunakan wawancara antara peneliti dengan nara sumber. Untuk itu dapat dibuat kuesioner yang berfungsi sebagai pedoman wawancara.
• Teknik observasi
Suatu cara untuk memperoleh data dengan pengamatan langsung. Sebelum melakukan observasi diperlukan patokan observasi, berupa data apa saja yang diharapkan setelah melaksanakan observasi.
• Teknik observasi berpartisipasi
Yaitu teknik observasi dengan ikut serta mengalami aktivitas pada objek penelitian. Misalnya siswa meneliti pendapatan yang diperoleh anak jalanan, maka siswa akan menyamar sebagai anak jalanan.
• Teknik angket
Teknik untuk memperoleh data dengan mengajukan daftar pertanyaan yang telah disusun kepada orang yang telah dijadikan sasaran penelitian.
• Teknik studi dokumentasi
Cara yang dilakukan untuk memperoleh data dengan mempelajari dokumen-dokumen, catatan-catatan yang ada pada perseorangan ataupun instansi tertentu yang berkaitan dengan penelitian.
• Teknik studi kepustakaan
Sering disebut Library Research, yaitu suatu cara memperoleh data dengan mempelajari buku-buku di perpustakaan yang merupakan hasil dari para peneliti terdahulu.
Variabel adalah :
segala hal yang menjadi objek pengamatan penelitian
1. Jenis Variabel Bebas (Independent Variable)
Variabel ini mempunyai pengaruh atau menjadi penyebab terjadinya perubahan pada variabel lain. Sehingga bisa dikatakan bahwa perubahan yang terjadi pada variabel ini diasumsikan akan mengakibatkan terjadinya perubahan variabel lain
2. Jenis Variabel Terikat (Dependent Variable)
Variabel terkait atau dependent adalah variabel yang keberadaannya menjadi suatu akibat dikarenakan adanya variabel bebas. Disebut variabel terkait karena kondisi atau variasinya terkait dan dipengaruhi oleh variasi variabel lain.
Variabel moderator adalah variabel pihak ketiga yang memoifikasi hubungan antara IV dan DV. Tujuan variabel moderator adalah mengukur kekuatan hubungan antara IV dan DV.
ubungan antara variabel Independen (bebas) dengan variabel dependen (tergantung).
Terkadang dipengaruhi oleh beberapa factor lainnya yang tidak dimasukkan dalam model statistic yang kita pakai.
Variabel moderator dapat digunakan untuk memperkuat hubungan antar variable, selain itu juga dapat untuk memperlemah hubungan antara satu atau beberapa variabel bebas dan variabel terkait
Menurut Tuckman (dalam Sugiyono, 2007)
variabel intervening adalah variabel yang secara teoritis mempengaruhi hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen menjadi hubungan yang tidak langsung dan tidak dapat diamati dan diukur.
Variabel ini merupakan variabel penyela / antara variabel independen dengan variabel dependen, sehingga variabel independen tidak langsung mempengaruhi berubahnya atau timbulnya variabel dependen.
SEM, adalah suatu teknik modeling statistik yang bersifat sangat cross-sectional, linear dan umum. Termasuk dalam SEM ini ialah analisis faktor (factor analysis), analisis jalur (path analysis) dan regresi (regression ).
Definisi lain menyebutkan structural equation modeling (SEM) adalah teknik analisis multivariat yang umum dan sangat bermanfaat yang meliputi versi-versi khusus dalam jumlah metode analisis lainnya sebagai kasus-kasus khusus.
Definisi berikutnya mengatakan bahwa Structural equation modeling (SEM) merupakan teknik statistik yang digunakan untuk membangun dan menguji model statistik yang biasanya dalam bentuk model-model sebab akibat. SEM sebenarnya merupakan teknik hibrida yang meliputi aspek-aspek penegasan (confirmatory) dari analisis faktor, analisis jalur dan regresi yang dapat dianggap sebagai kasus khusus dalam SEM.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar